BMT Insan Mandiri Kembali Salurkan Al-Qur’an di Moncongloe

Penyaluran Al Quran Di Moncongloe Kab. Maros

Program Rutin untuk Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an

Moncongloe, Kabupaten Maros — Sebagai bagian dari komitmen sosialnya, BMT Insan Mandiri kembali menyalurkan mushaf Al-Qur’an kepada masyarakat di wilayah Moncongloe. Penyaluran ini dilaksanakan dalam rangka program rutin lembaga tersebut dalam upaya pengentasan buta aksara Al-Qur’an di Indonesia.

        Dalam kegiatan yang dirangkaikan dengan sesi motivasi dan diskusi kecil bersama penerima bantuan, para peserta diberikan mushaf Al-Qur’an secara gratis. Mereka juga diberikan kesempatan untuk berdialog: berbagi harapan, tantangan, dan juga tekad agar mampu membaca dan memahami kitab suci tersebut.

        Menurut hasil riset terbaru oleh Institut Ilmu Al‑Qur’an (IIQ) Jakarta, persentase Muslim yang tergolong masih “buta aksara Al-Qur’an” di Indonesia mencapai 72,25 %. (iiq.ac.id) Sementara survei lain menyebut bahwa sekitar 38,49 % umat Muslim belum mencapai literasi dasar membaca Al-Qur’an dengan lancar. (Kementerian Agama) Angka-angka ini menunjukkan bahwa tantangan literasi Al-Qur’an di negara dengan mayoritas Muslim masih sangat besar.

        “Kami prihatin dengan kondisi di mana banyak saudara kita belum bisa membaca Al-Qur’an, padahal Al-Qur’an adalah petunjuk hidup,” ujar perwakilan BMT Insan Mandiri. “Melalui wakaf mushaf dan sesi motivasi ini, kami berharap ada lonjakan perubahan — dari tidak bisa menjadi mampu, dari malu menjadi percaya diri.”

        Kegiatan di Moncongloe diawali dengan sambutan dari pihak BMT Insan Mandiri dan pengantar motivasi singkat, dilanjutkan dengan penyerahan mushaf kepada perwakilan masyarakat. Diskusi kecil berlangsung hangat dengan peserta yang berasal dari berbagai usia — anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang sebelumnya belum sempat mengaji rutin.

        “Saya senang sekali mendapat mushaf ini. Saya selama ini malu jika harus mulai mengaji lagi karena sudah lama tidak sekolah,” kata salah seorang penerima bantuan. “Sekarang saya punya kesempatan untuk belajar lagi bersama teman-teman.”

        BMT Insan Mandiri menegaskan bahwa program ini bukan hanya penyaluran mushaf semata, tetapi bagian dari proses keberlanjutan: pendampingan pembelajaran, motivasi rutin, serta dukungan agar penerima benar-benar bisa membaca dan mengamalkan Al-Qur’an.

    Melalui program ini, lembaga berharap wilayah-wilayah seperti Moncongloe menjadi titik perubahan: dari kondisi literasi yang tertinggal menjadi komunitas yang aktif membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an. “Semoga ini menjadi langkah kecil, namun berarti, di tengah hiruk-pikuk zaman yang terus berubah,” tutup perwakilan BMT Insan Mandiri.

Posting Komentar

0 Komentar